• HOME
  • POLITIK
  • HUKUM
  • NARKOBA
  • WAWANCARA
  • EKONOMI
  • PENDAPAT
  • RAGAM
  • NUSANTARA
  • VIDEO
  • POLITISIANA
WIB
NEWSFLASH
Search
Bookmark and Share
PENDAPAT
Suryadharma Ali (Helmi/dok)
Artikel Terkait:
  • Waspadai Ancaman Mentawai Banckthrust
  • Waspadai Potensi Energi Merapi
  • Radikalisme Di Indonesia Sudah Tahap Emergency
  • Waspadai Siklon Tropis Bruce Di Barat Daya Bengkulu
  • Waspadai, Upaya Hentikan Pemugaran Gunung Padang
21/04/2011

Waspadai Radikalisme dalam Pelajaran Agama

Politikindonesia - Lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah agama diperingatkan mengenai isu berkembangnya pemahaman agama yang tidak sesuai dengan agama itu sendiri. Para orang tua, siswa dan mahasiswa mesti mewaspadai ajaran-ajaran radikal yang diduga telah masuk ke pelajaran agama di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Demikian dikemukakan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali usai menghadiri penganugerahan gelar kehormatan kepada Sultan Brunei Darussalam di Kampus UI Depok, Kamis (21/04). “Kita sudah melakukan penelitian mengenai radikalisme dan aliran-aliran yang dianggap sesat. Kementerian Agama hanya dapat memperingatkan saja bahwa sedang beredar pemahaman agama yang tidak sesuai.”

Dikemukakan Menag, pihaknya tengah meneliti sejumlah mata pelajaran yang diajarkan yang diduga telah mengandung radikalisme. Ia memintah perlu ada pencermatan mengenai berita yang beredar. Masyarakat diminta untuk tidak cepat membenarkan hal tersebut.

Terkait kabar penyebaran ajaran NII di Universitas Muhammadiyah Malang, Suryadharma meminta masyarakat untuk tidak menganggap UMM sebagai sarang yang memproduksi mahasiswa dengan pemahaman-pemahaman radikal. Menurutnya, rekruitmen bisa diambil dari mana saja.

Ormas Islam yang berniat untuk mendirikan Negara Islam tersebut dapat merekrut orang dari mana saja. “Kita tidak bisa menjustifikasi bahwa UMM sebagai sarang mahasiswa berpemikiran radikal,” katanya.

Dikemukakan Suryadharma, kementeriannya sebatas menyampaika peringatan. Masalah aliran atau ormas yang mengancam keamanan negara tentu ditangani oleh pihak keamanan negara (polisi).  “Kami hanya sebatas itu, cuma dari sisi ajaran tentang pandangan Islam terhadap Indonesia. Titik, sampai di situ. Tidak mungkin negara kita yang sekarang ini menjadi negara Islam,” ujar Menag.
(kap/rin/nis)
 
FOLLOW US
             
POLITISIANA
Index >>

Profesor China Klaim Sukses Bikin Bayi Rekayasa Genetik

He Jiankui, seorang profesor dari universitas di Shenzhen, Cina mengklaim telah berhasil  membu...


Pidato Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR 2018

Berikut Pidato lengakap Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR RI 2018 yang dipimpin Ketua MPR...

NUSANTARA
Index >>

Masyarkat Sultra Diperantauan Diajak Bangun Wilayahnya

Kontribusi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berada diperantauan sangat dibutuhkan untuk me...


Kendal Gelar Lomba Koleksi Keris Nasional

Beragam cara yang dilakukan warga dalam memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada  bulan ini. ...
JAJAK PENDAPAT
Kedepan, Sebagai Negara Demokrasi, Indonesia Sebaiknya Hanya Ada :
2 Partai Hasil Koalisi
3 Partai Hasil Koalisi
Lebih dari 3



Hasil jajak pendapat


HOME | POLITIK | HUKUM | NARKOBA | WAWANCARA | EKONOMI | PENDAPAT | POLITISIANA | NUSANTARA | VIDEO | REDAKSI

Copyright © 2016 PolitikIndonesia.com All rights reserved